Jangan pernah kau berkata cinta itu
indah, seindah sungai disurga. Jangan pernah kau berkata cinta itu anugrah,
anugrah dari yang maha kuasa. Dan jangan pernah kau katakana cinta itu adalah
hal yang lumrah dan dapat dimiliki oleh semua orang. Bagaimana dengan diriku?
Ketika semua yang kutaruhkah berbeda dengan apa yang kuinginkan?.
Sifat naïf adalah hal yang dianggap tabu
oleh mereka, yaah mereka yang tak tau arti cinta dan berusaha menyakini arti
cinta. Cinta dapat membuatakan hati siapapun yang terlena padanya. Dan cintapun
dapat menutup sebelah mata pada kebenaran yang ada didepannya. Ini adalah aku,.
Dan kisah hidupku yang ku ukir dalam cerita pendek, cerita yang pernah aku
alami sebagai remaja didunia yang fana ini. Tapi jangan pernah kau lakukan hal
bodoh ini, karena apa? Karena ini adalah hal yang bisa dikatakan tak penting
tapi juga dapat dikategorikan penting dalam hidupku.
Namanya Dini, sahabat yang aku sayangi
sejak kami duduk dibangku sekolah dasar hingga kini. Hari-hari kujalani
bersamanya mulai sekolah, mengaji, madrasah, hingga les pun kita lakoni
bersama. Hingga kini kami telah menginjak dewasa. Ketika itu kami pun
mengetahui adanya rasa dalam hati kita masing masing. Yaah kami menyukai pria
yang sama dan tampa anehnya kami pun saling bercerita tentang pria yang kami
sukai tampa ada rasa ragu.
Hari hari telah kami lalui dimana aku
dan dini saling menyimpan rasa terhadap pria yang bernama misbah. Figure yang
pintar dalam menghitung dengan senyum yang manis dapat membuat kita terpesona
dibuatnya. Dan juga Misbah pun duduk dikelas yang sama dengan kami. Membuat
kami semakin memiliki perasaan yang kuat kepadanya. Namun apa daya dibalik itu
semua pasti ada sesuatu yang membuat kita menjadi terlena.
Tingkah lakunya yang ramah dan piawainya
bermain bola membuat kita semakin bersaing memperebutkannya. Hingga suatu hari
Misbah pun jatuh cinta kepadaku dan menyatakan cinta didepan teman-temanku. Dan
tentu Dini sedih melihatnya dia menyangka bahwa aku lah yang merebut Misbah
darinya
Hari-hari kulalui bersma hingga dua
minggu setelah itu kami pun putus tampa alasan. Tak kusangka Dini merebut pria
yang kusayangi dan Misbahpun beralih padanya. Sungguh sakit hati ini. Dimana
sahabat kecilku hingga sekarang adalah perusak hubungan kami. Sakit yang ku
alami sungguh besar. Tak kusangka pagar makan tanaman itu yang kurasakan.
Akhirnya selama enam bulan hubungan kita pun renggang antara aku, Dini, dan Misbah. Hingga aku menyadari ini adalah ujian
dari tuhan dimana kita harus merelakan sesuatu yang mungkin sangat berat untuk
dilepaskan dan juga janganlah berada dalam keterpurukan dan beralilah pada masa
depanmu dan tentunya taka ada hal yang terpenting selain memiliki sahabat.
Karna dimana mana hanya ada mantan pacar namun ingat yang satu ini, kalian tak
akan menemukan mantan sahabat
By : putri apriliyani
0 komentar:
Posting Komentar