ORGANEL SEL
TENTANG SEL..
Tubuh manusia tersusun atas miliaran
sel kompleks. Sel-sel tersebut merupakan
Unit srtuktural : Unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup.
Unit Fungsional : Dapat melakukan proses dan fungsi hidup, seperti replikasi
Unit Hereditas : Pewaris sifat induk
Komponen Kimia Sel :
Organik : Berasal dari makhluk hidup, baik mikromolekul/makromolekul.
Mikromolekul : asam amino, asam lemak, nukleotida, glukosa
Makromolekul : Protein lipid, asam nukleat, karbohidrat, polisakarida
4 molekul organik utama dalam sel
adalah :
- Gula : sumber makanan sel
- Asam Lemak : komponen dari membran
sel
- Asam amino : sub unit protein
- Nukleotida : sub unit DNA dan RNA
Anorganik : Komponen dari alam, seperti garam-garam mineral dan ion.
KOMPONEN KIMIA SEL TERDIRI DARI :
1. AIR
Sel tersusun atas 85-95% air.
Fungsi : 1. Pelarut
2. Media difusi
3. Penyetabil PH ( keasaman ) cairan
sel
4. Konduktor dengan kapasitas panas
tinggi
5. Pengatur stabilitas suhu
2. BIOMOLEKUL
contohnya :
Protein, berfungsi sebagai :
-
enzim
-
komponen dan pembentyk membran sel
-
alat transport zat
-
antibodi
-
hormon
-
sinyal sel
Karbohidrat, berfungsi sebagai :
-
sumber energi sel
-
pembentuk membran dan dinding sel
-
komponen penyusun nukleus bersama protein
Asam nukleat
-
Hereditas
-
Pembawa energi koenzim
-
Pengatur biosintesis protein
3. MINERAL dan ION
contohnya :
Magnesium : Komponen penyusun dinding sel tanaman yang menyebabkan
dinding tanaman utuh.
Stuktur sel
1. PROTOPLAS,
terdapat cairan yang disebut protoplasma
. Terbagi dua:
-
sitoplasma : antara nukleus dan membran sel, terbagi atas ektoplasma dan
endoplasma
-
nukleoplasma : di dalam nukleus
2. Membran / Dinding Sel
- Membran sel : tersusun atas lemak
dan protein, pada sel hewan
- Dinding sel : tersusun atas
selulosa, hemiselulosa, dan zat kayu. Pada sel tumbuhan.
SEL HEWAN
TENTANG SEL..
Tubuh manusia tersusun atas miliaran
sel kompleks. Sel-sel tersebut merupakan
Unit srtuktural : Unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup.
Unit Fungsional : Dapat melakukan proses dan fungsi hidup, seperti replikasi
Unit Hereditas : Pewaris sifat induk
Komponen Kimia Sel :
Organik : Berasal dari makhluk hidup, baik mikromolekul/makromolekul.
Mikromolekul : asam amino, asam lemak, nukleotida, glukosa
Makromolekul : Protein lipid, asam nukleat, karbohidrat, polisakarida
4 molekul organik utama dalam sel
adalah :
- Gula : sumber makanan sel
- Asam Lemak : komponen dari membran
sel
- Asam amino : sub unit protein
- Nukleotida : sub unit DNA dan RNA
Anorganik : Komponen dari alam, seperti garam-garam mineral dan ion.
KOMPONEN KIMIA SEL TERDIRI DARI :
1. AIR
Sel tersusun atas 85-95% air.
Fungsi : 1. Pelarut
2. Media difusi
3. Penyetabil PH ( keasaman ) cairan
sel
4. Konduktor dengan kapasitas panas
tinggi
5. Pengatur stabilitas suhu
2. BIOMOLEKUL
contohnya :
Protein, berfungsi sebagai :
-
enzim
-
komponen dan pembentyk membran sel
-
alat transport zat
-
antibodi
-
hormon
-
sinyal sel
Karbohidrat, berfungsi sebagai :
-
sumber energi sel
-
pembentuk membran dan dinding sel
-
komponen penyusun nukleus bersama protein
Asam nukleat
-
Hereditas
-
Pembawa energi koenzim
-
Pengatur biosintesis protein
3. MINERAL dan ION
contohnya :
Magnesium : Komponen penyusun dinding sel tanaman yang menyebabkan
dinding tanaman utuh.
Stuktur sel
1. PROTOPLAS,
terdapat cairan yang disebut protoplasma
. Terbagi dua:
-
sitoplasma : antara nukleus dan membran sel, terbagi atas ektoplasma dan
endoplasma
-
nukleoplasma : di dalam nukleus
2. Membran / Dinding Sel
- Membran sel : tersusun atas lemak
dan protein, pada sel hewan
- Dinding sel : tersusun atas
selulosa, hemiselulosa, dan zat kayu. Pada sel tumbuhan.
SEL HEWAN

ANIMALheader
Sel hewan berbeda dengan sel
tumbuhan. Sel hewan :
-
vakuola lebih kecil/tidak tampak
-
tidak memiliki plastida pada pada endoplasma sel
-
ektoplasma merupakan membran plasma sel itu sendiri
-
pada uniseluler, sel memiliki 2 vakuola (kontraktil dan makanan)
Organel-organel yang terdapat pada
sel hewan yaitu :
-
nucleus
-
nucleolus
-
mitokondria/chondriosome
-
ribosome
-
retikulum endoplasma
-
kompleks golgi
-
lisosom
-
sentriol
SEL TUMBUHAN
plantcell
Sel tumbuhan memiliki struktur
membran yang kaku, disebut dinding sel. Di antara 2 sel berdekatan terdapat
lamela tengah, dan di antara dua sel bertetangga terdapat pori.
Melalui pori ini dua sel bertetangga
tersebut dihubungkan oleh benang-benang plasma yang disebut dengan plasmodesmata.
Plasmodesmata inilah yang memfasilitasi gerak, transport zat, dan impuls
sel. Karakteristik lain dari sel tumbuhan adalah :
- Merupakan bagian terluar sel tumbuhan, terdiri dari
lamel tengah, dinding primer dan dinding sekunder
- Dinding primer dibentuk awal sewaktu membelah, dinding
sekunder pada saat sudah terjadi penebalan
- Sel muda dindingnya tersusun atas pektin dan sel tua
tersusun atas sellulosa
- Antara dua sel dihubungkan oleh celah/noktah yang
disebut plasmodesmata
- Dinding sel dapat menebal / lignifikasi
- xilem dan sklerenkim keras dan kaku
Organel-organel pada sel tumbuhan
sama halnya dengan sel hewan, kecuali pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan tidak
memiliki sentriol. Selain itu, terdapat organel lain seperti :
-
Plastida
-
Kloroplas
-
Vakuola pusat
ORGANEL PADA SEL
Dalam melaksanakan fungsi hidupnya,
sel memerlukan organel-organel yang saling terhubung satu sama lain. Seperti
halnya manusia sebagai individu, memerlukan organ-organ di dalam tubuh yang
saling terhubung untuk proses hidupnya. Organel-organel sel seperti organ
penting yang menjalankan fungsi hidup sel itu sendiri. Organel-organel tersebut
adalah :
-
- Nucleus( Inti Sel ), merupakan organel sel terbesar
dengan diameter berukuran sekitar 5 nanometer. Terlindungi oleh membran
inti kecuali pada sel darah merah dewasa dan sel floem. Pada sel
prokariotik inti sel tidak terlindung oleh membran inti.
Fungsi :
- Organisator sel ; mengatur aktivitas sel
- Mengandung materi genetik berupa DNA ( deoxyribonucleic
acid )
- menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
- Organisator gen pada saat pembelahan sel
- Tempat sintesis ribosom, replikasi dan transkripsi DNA
- mengatur di mana dan kapan ekspresi gen dimulai,
dijalankan, diakhiri
Elemen struktural nukleus terdiri
atas :
Membran nukleus ( karioteka ),
terdiri atas 2 lapisan membran yang berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung
nukleus, serta pemisah antara bagian inti dengan sitoplasma sel dan lamina
inti. Membran inti mempunyai hubungan langsung dengan RE. Terdapat
lubang-lubang yang memungkinkan pertukaran adanya pertukaran gas antara plasma
nukleus dan sitoplasma. Membran inti terbagi 3 , yaitu :
- Membran luar :
berkesinambungan dengan reticulum endoplasma (RE) kasar dan
bertaburan dengan ribosom
- Ruang Perinuklear
- Membran dalam
Matriks ( nukleoplasma ), merupakan
cairan berbentuk gel mengandung substansi kimia berupa ion-ion, protein, enzim,
nukleotida, dan benang-benang kromatin.
Suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis seperti sitoskeletonyang
menyokong sel secara keseluruhan. Nukleus dilapisi oleh membran ganda berupa
lipid bilayer. Sifat membran inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar
molekul membuat nukleus memerlukan pori inti
( nuclear pore ) agar
molekul dapat bergerak melintasi membran. Pori nukleus bagaikan terowongan yang
terletak pada membran nukleus yang berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan
sitosol. Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran
molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA,
digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit,
yaitu subunit kolom, subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit
kolom berfungsi dalam pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular
berguna untuk membentuk spoke yang mengarah menuju tengah dari pori nukleus,
subunit lumenal mengandung protein transmembran yang menempelkan
kompleks pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring berfungsi
untuk membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear
(berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus.
Nukleolus
nucleolus
Nukleolus ( Anak Inti ), bertindak sebagai organisator
nukleus, berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang
disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya
bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui
mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari
butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
Ribosome,
ribosome computer model
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm
serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein
atau RNP). Fungsi Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida
(yaitu protein) menggunakan asam amino
yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi.
Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol
atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom (polisom).
Sebagian besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam
sitosol. Sedang ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimasukkan ke
dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom atau
dikirim ke luar sel
Badan Golgi / complex golgi/apparatus golgi/diktiosom
Golgy complex/aparatus golgy
Merupakan organel berbentuk pipih
yang terkonsentrasi pada salah satu sisi nukleus. Pada tumbuhan, kompleks golgi
sering disebut sebagai diktiosom. Organel ini terdapat hampir di semua sel
eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi Badan golgi dibangun
oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan
kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti
enzim–enzim pembentuk dinding sel.
Badan Golgi merupakan suatu bagian
sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi
terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi
mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis
menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma
Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi
dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan
lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis
menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan
memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke
bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.
Fungsi :
1.Membentuk kantung (vesikula) untuk
sekresi.Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi
enzim danbahan-bahan lain.
2.Membentuk membran plasma. Kantung
atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat
menjadi bagian dari membran plasma.
3.Membentuk dinding sel tumbuhan.
4.Fungsi lain ialah dapat membentuk
akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan
pembentukan lisosom..
5.Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket
molekul-molekul untuk sekresi sel.
7.Untuk membentuk lisosom
Retikulum endoplasma/Endoplasmic reticula
Endoplasmic Reticulum
Retikulum endoplasma terdiri atas
ruangan-ruangan kosong yang ditutupi membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer,
10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus
atau nuclear envelope. Di sekitar RE terdapat bagian sitoplasma yang
disebut sitosol ( cytosol ). Retikulum endoplasma memiliki struktur yang
menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi
retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma
(RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
(kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari
bahasa latin yang berarti “jaringan”). Pengertian lain menyebutkan bahwa RE
sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih
atau lubang seperti tabung di dalam sitopalsma Lubang/saluran tersebut
berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian
sel lainnya.
Terdapat 4 bagian Retikulum
endoplasma :
- R.E kasar : Di permukaan RE
kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan
dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein
- RE halus (smooth
endoplasmic reticulum )merupakan bagian-bagian Retikulum
Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom
- RE sarkoplasmik. Merupakan
pengkhususan dari RE halus.
- Jaring-jaring endoplasma
adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar bebas di antara selaput
selaput di seluruh sitoplasma dan membentuk saluran pengangkut bahan.
Jaring-jaring ini biasanya berhubungan dengan ribosom (titik-titik merah)
yang terdiri dari protein dan asam nukleat, atau RNA. Partikel-partikel
tadi mensintesis protein serta menerima perintah melalui RNA tersebut
(Time Life, 1984). Fungsi :
1.Menjadi tempat penyimpan Calcium,
bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol.Memodifikasi
protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.(RE kasar)
2.Sintesis lemak dan kolesterol,
ini terjadi di hati.(RE kasar dan RE halus)
3.Transportasi molekul-molekul dan
bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
4. Menetralkan racun (detoksifikasi)
misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
5.Transportasi molekul-molekul dan
bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
6. untuk membentuk lemak dan steroid
( pada RE halus )
7. Menyimpan dan memompa ion kalsium
, metabolisme / sintesa lipid, berperan untuk memicu kontraksi otot ( RE
sarkoplasmik )
8. Metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran
sel. ( RE halus )
Sitosol ( cytosol )
Sebagian besar sitosol terdiri atas
air, ion
terlarut, molekul
kecil, dan sejumlah besar molekul larut air (seperti protein). Mengandung
sekitar 20-30% protein.
pH
sitosol manusia yang normal (sekitar) 7 (netral), sedangkan pH cairan ekstrasel 7,4.
Mitochondria/chondriosome
Mitochondria/chondriosome
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya
respirasi aerobik. Jumlah mitokondria pada setiap sel tidak sama, tergantung
pada tingkat kebutuhan energi sel. Mitokondria terbungkus membran ganda yang
berlikuk-likuk. Ke luar berhubungan langsung dengan sitoplasma sel, ke dalam
membentuk lipatan-lipatan yang disebut krista. Di antara lipatan-lipatan krista
terdapat matriks yang mengandung enzim dan senyawa lain seperti protein dan
asam nukleat.
matriks berfungsi :
oksidasi asam lemak dan katabolisme
asetil koenzim, mengandung enzim untuk respirasi, ion-ion, ribosom dan DNA
mitikondria
Krista berfungsi :
- untuk memperluas permukaan mitokondria agar penyerapan
oksigen lebih efektif.
- Mengatur perpindahan enzim
- Bertanggung jawab terhadap perpindahan molekul
berenergi ATP
- Suplai enzim pernafasan untuk respirasi aerobik ( enzim
sitokrom )
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial DNA). MtDNA
berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena
memiliki ciri seperti DNA bakteri,
berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa mitokondria
dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis dengan organisme eukariotik.
Mitokondri bersifat plastis ( mudah berubah ). Membran mitokondria terdiri dari
: membrane luar berfungsi sbagai pembatas antara bagian dalam mitkondria dan
sitoplasma . membrane dalam berfungsi melangsun gkan rantai respirasi,
menghasilkan ATP. Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi
sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan
berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬
menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga
puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi,
sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses
pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima
tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada
membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses
transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari
kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks
III (koenzim Q – sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan
juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT)
[Wallace, 1997].
Lysosome ,
Organel berbentuk gelembung yang
mengandunga enzim-enzim. Enzim-enzim tersebut berupa enzim pencernaan (
hidrolitik ), cth : protease, nuklease, lipase, fostase. Berfungsi :
·
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak
dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali
dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan
pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
·
Autofagi ,Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom.
Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna
pada sel hati,
transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.
·
Fagositosis , Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar
dan mikroorganisme seperti bakteri
dan virus
ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
Kelainan
Pada Lisosom
Berbagai kelainan turunan yang
disebut sebagai penyakit penyimpangan lisosom (lysosomal storage disease)
mempengaruhi metabolism lisosom. Seseorang yang ditimpa penyakit penyimpangan
ini kekurangan salah satu enzim hidrilitik aktif yang secara normal ada dalam
lisosom. Lisosom melahap substat yang tidak tercerna yang mulai mengganggu
fungsi seluler lainnya. Pada penyakit Pompe misalnya, hati dirusak oleh
akumulasi glikogenakibat ketiadaan enzil lisosomyang dibutuhkan untuk memecah
polisakarida. Pada penyakit Tay-Sachs, enzim pencerna lipid hilang atau
inaktif, dan otak dirusak oleh akumulasi lipid dalam sel.
Plastida
Plastida adalah organel pada sel
tumbuhan
(dalam arti luas, Viridoplantae). Organel
ini hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Plastida merupakan perkembangan dari
proplastida.Pada kenyataannya, plastida dikenal dalam berbagai bentuk:
1.Leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen,
ditemukan terutama di akar. Berdasarkan fungsinya, leukoplas terbagi :
- amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung,
ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk
tepung, seperti akar, rimpang, dan batang
(umbi)
serta biji.
- elaioplas,
bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa
jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
- etioplas,
bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap
lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk
klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.
- Proteoplas, bentuk
semi-aktif yang mengandung protein
2.kloroplas, bentuk aktif yang
mengandung pigmen
klorofil,
ditemukan pada daun,
bunga,
dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya. Klorofil berperan untuk menyerap energi
cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Pigmen ini terdapat pada membran
dan bertebaran di seluruh bahan dasar fotosintetik ( stroma ).Jenis-jenis
klorofil :
- Klorofil a, menampilkan warna
hijau-biru.
- Klorofil b, menampilkan warna
hijau-kuning.
- Klorofil c, menampilkan warna
hijau-coklat.
- Klorofil d, menampilkan warna
hijau-merah.
3.kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena,
ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna jingga ( warna nonfotosintesis ).
Jenis kromoplas :
- Karotenoid, memberikan warbna
kuning, oranye, merah, atau coklat pada daun, bunga, buah. Pigmen ini dibedakan
menjai dua tipe, karoten ( warna jingga pada wortel ), xantofil ( warna kuning
pada mahkota bunga )
- Fikosianin, memberikan warna biru
pada ganggang
- Fukosantin, memberikan warna
coklat pada ganggang
- Fikoeritrin, memberikan warna
merah pada ganggang
Fungsi Plastida :
Plastida adalah organel vital pada
tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak,
serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
Secara evolusi
plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota
dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis
ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria
namun introduksi plastida dianggap terjadi lebih kemudian.
Vakuola
vakuola pusat
Vakuola ( rongga sel ) adalah
kantong berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis membran ( tanoplas ). Sel
hewan memiliki jumlah dan ukuran vakuola yang lebih kecil dari tanaman. Vakuola
pada hewan diantaranya :
1. Vakuola kontraktil ( vakuola
berdenyut ), berperan menjaga tekanan osmotik sitoplasma sel
2. Vakuola non kontraktil (vakuola
tak berdenyut ), bertugas mencerna makanan ( vakuola
makanan ) .
Sel tanaman memiliki vakuola
tengah, yang berfungsi :
1. Membangun turgor ( tegangan
sitoplasmik sel )
2. Mengandung pigmen antosianin
3. Mengandung enzim hidrolitik yang
bertindak sebagai lisosom saat sel masih hidup.
4. Tempat penimbunan sisa
metabolisme, seperti kristal oksalat, zat alkaloid, dan tanin. Beberapa zat
alkaloid : caffein pada kopi, thein pada teh, nikotin pada tembakau, zhetanin
pada tanaman bergetah.
Badan Mikro
Organel kecil yang terlindung oleh
selapis membran. Ukurannya sebesar lisosom. Contoh badan mikro :
1. Peroksisom.
peroxisome
Peroksisom mengandung enzim katalase
yang berfungsi menguraikan Hidrogen Peroksida yang merupakan racun bago sel.
Peroksisom berperan dalam sintesa lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan,
peroksisom terkurung dalam sel hati dan ginjal.Pada tumbuhan, peroksisom
terdapat dalam berbagai tipe sel.
sitoskeleton
Sitoskeleton
eukariota. Aktin digambarkan dengan warna merah dan mikrotubulus dengan warna
hijau. Struktur berwarna biru ialah inti sel.
|
2. Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel
tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Glioksisom sering
ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom
mengandung enzim katalase dan oksidase yang mengubah lemak menjadi gula. Proses
perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.
Sitoskeleton adalah rangka sel
diantara nukleus dan membran sel eukariot. Sitoskeleton tersusun atas
jaring-jaring protein. Sitoskeleton tersusun atas tiga elemen, yaitu
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen. Ketiganya saling terkordinasi.
-Mikrotubulus : Mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin.
bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam
sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat
pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran plasma.
Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai posisi yang
berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel. Tersusun atas protein
tubulin. Fungsi: penyusun spindel, sentriol, silia & flagela
- Mikrofilamen ( aktin ) : Bersifat fleksibel, aktin biasanya berbentuk jaring atau gel. Aktin berfungsi membentuk
permukaan sel. Beberapa jenis bakteri juga mampu bergerak dengan aktin seperti Listriea
monocytogenes yang menyebar dari sel ke sel dengan menginduksi penyusunan aktin
pada sitosol sel inang. Fungsi: pergerakan sel, sitoplasma, kontraksi otot
& pembelahan sel
- filament berbentuk serat mirip tali, filamen intermediat memberi
kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan
yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding
sel
Fungsi Sitoskeleton adalah sebagai
berikut:
(1). Memberikan kekuatan mekanik pada sel
(2). Menjadi kerangka sel
(3). Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain
Silia dan Flagela
Flagellum (jamak flagella) adalah
alat gerak (motile organ) berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel
satu. Suatu individu dapat memiliki satu atau lebih flagella. Contohnya adalah alga bersel satu Euglena viridis
dan bakteri
Escherichia coli.Flagellum pada eukariota
adalah perluasan membran sel pada sel-sel tertentu dengan aksonema internal, badan
basal, dan sebagainya, identik dengan yang ada pada silia (cilium), tetapi secara
keseluruhan, panjangnya lebih bervariasi, dan biasanya lebih panjang. Flagela
bergetar seperti ombak sehingga berbeda dengan silia, gaya renang ke bawah
diikuti oleh pukulan ke atas sehingga daya tahannya kurang. Pada beberapa alga dan fungi, flagela mempunyai peranan dalam
pergerakan, mendorong organisme tersebut ke dalam air. Pada tumbuhan seperti lumut, lumut hati,
paku-pakuan,
dan beberapa tumbuhan
berbiji terbuka (umpamanya Ginkgo), flagela hanya terdapat pada gamet; struktur tersebut tidak ada pada
tumbuhan bunga.
Permukaan luar ada yang halus. (Whiplas flagellum), atau dapat dihiasi satu
atau lebih sisik renik (tinsel flagellum). Sel sperma
mamalia
juga memiliki flagela.Flagel pada prokariota
merupakan suatu berkas kosong tanpa membran,
panjangnya 312 mikrometer dan diameternya 1020 mikrometer, terdiri dari subunit
yang susunannya berpilin dari protein
flagelin. Penempelan flagela dengan ‘kait’,
‘pelor roda’ dan ‘rotor’. Flagela itu dalam bentuk pilinan yang tetap, namun
ada yang sering berputar selaras. Flagela memperoleh energi dari kekuatan protonmotiv.
Flagela terlibat dalam respon kemotaksis oleh sel.
ANIMALheader
Sel hewan berbeda dengan sel
tumbuhan. Sel hewan :
-
vakuola lebih kecil/tidak tampak
-
tidak memiliki plastida pada pada endoplasma sel
-
ektoplasma merupakan membran plasma sel itu sendiri
-
pada uniseluler, sel memiliki 2 vakuola (kontraktil dan makanan)
Organel-organel yang terdapat pada
sel hewan yaitu :
-
nucleus
-
nucleolus
-
mitokondria/chondriosome
-
ribosome
-
retikulum endoplasma
-
kompleks golgi
-
lisosom
-
sentriol
SEL TUMBUHAN
plantcell
Sel tumbuhan memiliki struktur
membran yang kaku, disebut dinding sel. Di antara 2 sel berdekatan terdapat
lamela tengah, dan di antara dua sel bertetangga terdapat pori.
Melalui pori ini dua sel bertetangga
tersebut dihubungkan oleh benang-benang plasma yang disebut dengan plasmodesmata.
Plasmodesmata inilah yang memfasilitasi gerak, transport zat, dan impuls
sel. Karakteristik lain dari sel tumbuhan adalah :
- Merupakan bagian terluar sel tumbuhan, terdiri dari
lamel tengah, dinding primer dan dinding sekunder
- Dinding primer dibentuk awal sewaktu membelah, dinding
sekunder pada saat sudah terjadi penebalan
- Sel muda dindingnya tersusun atas pektin dan sel tua
tersusun atas sellulosa
- Antara dua sel dihubungkan oleh celah/noktah yang
disebut plasmodesmata
- Dinding sel dapat menebal / lignifikasi
- xilem dan sklerenkim keras dan kaku
Organel-organel pada sel tumbuhan
sama halnya dengan sel hewan, kecuali pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan tidak
memiliki sentriol. Selain itu, terdapat organel lain seperti :
-
Plastida
-
Kloroplas
-
Vakuola pusat
ORGANEL PADA SEL
Dalam melaksanakan fungsi hidupnya,
sel memerlukan organel-organel yang saling terhubung satu sama lain. Seperti
halnya manusia sebagai individu, memerlukan organ-organ di dalam tubuh yang
saling terhubung untuk proses hidupnya. Organel-organel sel seperti organ
penting yang menjalankan fungsi hidup sel itu sendiri. Organel-organel tersebut
adalah :
-
- Nucleus( Inti Sel ), merupakan organel sel terbesar
dengan diameter berukuran sekitar 5 nanometer. Terlindungi oleh membran
inti kecuali pada sel darah merah dewasa dan sel floem. Pada sel
prokariotik inti sel tidak terlindung oleh membran inti.
Fungsi :
- Organisator sel ; mengatur aktivitas sel
- Mengandung materi genetik berupa DNA ( deoxyribonucleic
acid )
- menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
- Organisator gen pada saat pembelahan sel
- Tempat sintesis ribosom, replikasi dan transkripsi DNA
- mengatur di mana dan kapan ekspresi gen dimulai,
dijalankan, diakhiri
Elemen struktural nukleus terdiri
atas :
Membran nukleus ( karioteka ),
terdiri atas 2 lapisan membran yang berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung
nukleus, serta pemisah antara bagian inti dengan sitoplasma sel dan lamina
inti. Membran inti mempunyai hubungan langsung dengan RE. Terdapat
lubang-lubang yang memungkinkan pertukaran adanya pertukaran gas antara plasma
nukleus dan sitoplasma. Membran inti terbagi 3 , yaitu :
- Membran luar :
berkesinambungan dengan reticulum endoplasma (RE) kasar dan
bertaburan dengan ribosom
- Ruang Perinuklear
- Membran dalam
Matriks ( nukleoplasma ), merupakan
cairan berbentuk gel mengandung substansi kimia berupa ion-ion, protein, enzim,
nukleotida, dan benang-benang kromatin.
Suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis seperti sitoskeletonyang
menyokong sel secara keseluruhan. Nukleus dilapisi oleh membran ganda berupa
lipid bilayer. Sifat membran inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar
molekul membuat nukleus memerlukan pori inti
( nuclear pore ) agar
molekul dapat bergerak melintasi membran. Pori nukleus bagaikan terowongan yang
terletak pada membran nukleus yang berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan
sitosol. Fungsi utama dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran
molekul antara nukleus dengan sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA,
digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit,
yaitu subunit kolom, subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit
kolom berfungsi dalam pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular
berguna untuk membentuk spoke yang mengarah menuju tengah dari pori nukleus,
subunit lumenal mengandung protein transmembran yang menempelkan
kompleks pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring berfungsi
untuk membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuklear
(berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus.
Nukleolus
nucleolus
Nukleolus ( Anak Inti ), bertindak sebagai organisator
nukleus, berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang
disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya
bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui
mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari
butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
Ribosome,
ribosome computer model
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm
serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein
atau RNP). Fungsi Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida
(yaitu protein) menggunakan asam amino
yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi.
Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol
atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom (polisom).
Sebagian besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam
sitosol. Sedang ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimasukkan ke
dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom atau
dikirim ke luar sel
Badan Golgi / complex golgi/apparatus golgi/diktiosom
Golgy complex/aparatus golgy
Merupakan organel berbentuk pipih
yang terkonsentrasi pada salah satu sisi nukleus. Pada tumbuhan, kompleks golgi
sering disebut sebagai diktiosom. Organel ini terdapat hampir di semua sel
eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi Badan golgi dibangun
oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan
kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti
enzim–enzim pembentuk dinding sel.
Badan Golgi merupakan suatu bagian
sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi
terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi
mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis
menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma
Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi
dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan
lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis
menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan
memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke
bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.
Fungsi :
1.Membentuk kantung (vesikula) untuk
sekresi.Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi
enzim danbahan-bahan lain.
2.Membentuk membran plasma. Kantung
atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat
menjadi bagian dari membran plasma.
3.Membentuk dinding sel tumbuhan.
4.Fungsi lain ialah dapat membentuk
akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan
pembentukan lisosom..
5.Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket
molekul-molekul untuk sekresi sel.
7.Untuk membentuk lisosom
Retikulum endoplasma/Endoplasmic reticula
Endoplasmic Reticulum
Retikulum endoplasma terdiri atas
ruangan-ruangan kosong yang ditutupi membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer,
10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus
atau nuclear envelope. Di sekitar RE terdapat bagian sitoplasma yang
disebut sitosol ( cytosol ). Retikulum endoplasma memiliki struktur yang
menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi
retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma
(RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
(kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari
bahasa latin yang berarti “jaringan”). Pengertian lain menyebutkan bahwa RE
sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih
atau lubang seperti tabung di dalam sitopalsma Lubang/saluran tersebut
berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian
sel lainnya.
Terdapat 4 bagian Retikulum
endoplasma :
- R.E kasar : Di permukaan RE
kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan
dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein
- RE halus (smooth
endoplasmic reticulum )merupakan bagian-bagian Retikulum
Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom
- RE sarkoplasmik. Merupakan
pengkhususan dari RE halus.
- Jaring-jaring endoplasma
adalah jaringan keping kecil-kecil yang tersebar bebas di antara selaput
selaput di seluruh sitoplasma dan membentuk saluran pengangkut bahan.
Jaring-jaring ini biasanya berhubungan dengan ribosom (titik-titik merah)
yang terdiri dari protein dan asam nukleat, atau RNA. Partikel-partikel
tadi mensintesis protein serta menerima perintah melalui RNA tersebut
(Time Life, 1984). Fungsi :
1.Menjadi tempat penyimpan Calcium,
bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol.Memodifikasi
protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.(RE kasar)
2.Sintesis lemak dan kolesterol,
ini terjadi di hati.(RE kasar dan RE halus)
3.Transportasi molekul-molekul dan
bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
4. Menetralkan racun (detoksifikasi)
misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
5.Transportasi molekul-molekul dan
bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
6. untuk membentuk lemak dan steroid
( pada RE halus )
7. Menyimpan dan memompa ion kalsium
, metabolisme / sintesa lipid, berperan untuk memicu kontraksi otot ( RE
sarkoplasmik )
8. Metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran
sel. ( RE halus )
Sitosol ( cytosol )
Sebagian besar sitosol terdiri atas
air, ion
terlarut, molekul
kecil, dan sejumlah besar molekul larut air (seperti protein). Mengandung
sekitar 20-30% protein.
pH
sitosol manusia yang normal (sekitar) 7 (netral), sedangkan pH cairan ekstrasel 7,4.
Mitochondria/chondriosome
Mitochondria/chondriosome
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya
respirasi aerobik. Jumlah mitokondria pada setiap sel tidak sama, tergantung
pada tingkat kebutuhan energi sel. Mitokondria terbungkus membran ganda yang
berlikuk-likuk. Ke luar berhubungan langsung dengan sitoplasma sel, ke dalam
membentuk lipatan-lipatan yang disebut krista. Di antara lipatan-lipatan krista
terdapat matriks yang mengandung enzim dan senyawa lain seperti protein dan
asam nukleat.
matriks berfungsi :
oksidasi asam lemak dan katabolisme
asetil koenzim, mengandung enzim untuk respirasi, ion-ion, ribosom dan DNA
mitikondria
Krista berfungsi :
- untuk memperluas permukaan mitokondria agar penyerapan
oksigen lebih efektif.
- Mengatur perpindahan enzim
- Bertanggung jawab terhadap perpindahan molekul
berenergi ATP
- Suplai enzim pernafasan untuk respirasi aerobik ( enzim
sitokrom )
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial DNA). MtDNA
berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena
memiliki ciri seperti DNA bakteri,
berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa mitokondria
dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis dengan organisme eukariotik.
Mitokondri bersifat plastis ( mudah berubah ). Membran mitokondria terdiri dari
: membrane luar berfungsi sbagai pembatas antara bagian dalam mitkondria dan
sitoplasma . membrane dalam berfungsi melangsun gkan rantai respirasi,
menghasilkan ATP. Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi
sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan
berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬
menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga
puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi,
sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses
pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima
tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada
membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses
transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari
kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks
III (koenzim Q – sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan
juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT)
[Wallace, 1997].
Lysosome ,
Organel berbentuk gelembung yang
mengandunga enzim-enzim. Enzim-enzim tersebut berupa enzim pencernaan (
hidrolitik ), cth : protease, nuklease, lipase, fostase. Berfungsi :
·
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut
dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak
dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali
dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan
pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
·
Autofagi ,Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom.
Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna
pada sel hati,
transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.
·
Fagositosis , Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar
dan mikroorganisme seperti bakteri
dan virus
ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
Kelainan
Pada Lisosom
Berbagai kelainan turunan yang
disebut sebagai penyakit penyimpangan lisosom (lysosomal storage disease)
mempengaruhi metabolism lisosom. Seseorang yang ditimpa penyakit penyimpangan
ini kekurangan salah satu enzim hidrilitik aktif yang secara normal ada dalam
lisosom. Lisosom melahap substat yang tidak tercerna yang mulai mengganggu
fungsi seluler lainnya. Pada penyakit Pompe misalnya, hati dirusak oleh
akumulasi glikogenakibat ketiadaan enzil lisosomyang dibutuhkan untuk memecah
polisakarida. Pada penyakit Tay-Sachs, enzim pencerna lipid hilang atau
inaktif, dan otak dirusak oleh akumulasi lipid dalam sel.
Plastida
Plastida adalah organel pada sel
tumbuhan
(dalam arti luas, Viridoplantae). Organel
ini hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Plastida merupakan perkembangan dari
proplastida.Pada kenyataannya, plastida dikenal dalam berbagai bentuk:
1.Leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen,
ditemukan terutama di akar. Berdasarkan fungsinya, leukoplas terbagi :
- amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung,
ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam bentuk
tepung, seperti akar, rimpang, dan batang
(umbi)
serta biji.
- elaioplas,
bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak pada beberapa
jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
- etioplas,
bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas terhadap
lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan membentuk
klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.
- Proteoplas, bentuk
semi-aktif yang mengandung protein
2.kloroplas, bentuk aktif yang
mengandung pigmen
klorofil,
ditemukan pada daun,
bunga,
dan bagian-bagian berwarna hijau lainnya. Klorofil berperan untuk menyerap energi
cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Pigmen ini terdapat pada membran
dan bertebaran di seluruh bahan dasar fotosintetik ( stroma ).Jenis-jenis
klorofil :
- Klorofil a, menampilkan warna
hijau-biru.
- Klorofil b, menampilkan warna
hijau-kuning.
- Klorofil c, menampilkan warna
hijau-coklat.
- Klorofil d, menampilkan warna
hijau-merah.
3.kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena,
ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna jingga ( warna nonfotosintesis ).
Jenis kromoplas :
- Karotenoid, memberikan warbna
kuning, oranye, merah, atau coklat pada daun, bunga, buah. Pigmen ini dibedakan
menjai dua tipe, karoten ( warna jingga pada wortel ), xantofil ( warna kuning
pada mahkota bunga )
- Fikosianin, memberikan warna biru
pada ganggang
- Fukosantin, memberikan warna
coklat pada ganggang
- Fikoeritrin, memberikan warna
merah pada ganggang
Fungsi Plastida :
Plastida adalah organel vital pada
tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak,
serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
Secara evolusi
plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota
dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis
ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria
namun introduksi plastida dianggap terjadi lebih kemudian.
Vakuola
vakuola pusat
Vakuola ( rongga sel ) adalah
kantong berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis membran ( tanoplas ). Sel
hewan memiliki jumlah dan ukuran vakuola yang lebih kecil dari tanaman. Vakuola
pada hewan diantaranya :
1. Vakuola kontraktil ( vakuola
berdenyut ), berperan menjaga tekanan osmotik sitoplasma sel
2. Vakuola non kontraktil (vakuola
tak berdenyut ), bertugas mencerna makanan ( vakuola
makanan ) .
Sel tanaman memiliki vakuola
tengah, yang berfungsi :
1. Membangun turgor ( tegangan
sitoplasmik sel )
2. Mengandung pigmen antosianin
3. Mengandung enzim hidrolitik yang
bertindak sebagai lisosom saat sel masih hidup.
4. Tempat penimbunan sisa
metabolisme, seperti kristal oksalat, zat alkaloid, dan tanin. Beberapa zat
alkaloid : caffein pada kopi, thein pada teh, nikotin pada tembakau, zhetanin
pada tanaman bergetah.
Badan Mikro
Organel kecil yang terlindung oleh
selapis membran. Ukurannya sebesar lisosom. Contoh badan mikro :
1. Peroksisom.
peroxisome
Peroksisom mengandung enzim katalase
yang berfungsi menguraikan Hidrogen Peroksida yang merupakan racun bago sel.
Peroksisom berperan dalam sintesa lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan,
peroksisom terkurung dalam sel hati dan ginjal.Pada tumbuhan, peroksisom
terdapat dalam berbagai tipe sel.
sitoskeleton
Sitoskeleton
eukariota. Aktin digambarkan dengan warna merah dan mikrotubulus dengan warna
hijau. Struktur berwarna biru ialah inti sel.
|
2. Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel
tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Glioksisom sering
ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom
mengandung enzim katalase dan oksidase yang mengubah lemak menjadi gula. Proses
perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan.
Sitoskeleton adalah rangka sel
diantara nukleus dan membran sel eukariot. Sitoskeleton tersusun atas
jaring-jaring protein. Sitoskeleton tersusun atas tiga elemen, yaitu
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen. Ketiganya saling terkordinasi.
-Mikrotubulus : Mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin.
bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam
sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat
pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran plasma.
Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai posisi yang
berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel. Tersusun atas protein
tubulin. Fungsi: penyusun spindel, sentriol, silia & flagela
- Mikrofilamen ( aktin ) : Bersifat fleksibel, aktin biasanya berbentuk jaring atau gel. Aktin berfungsi membentuk
permukaan sel. Beberapa jenis bakteri juga mampu bergerak dengan aktin seperti Listriea
monocytogenes yang menyebar dari sel ke sel dengan menginduksi penyusunan aktin
pada sitosol sel inang. Fungsi: pergerakan sel, sitoplasma, kontraksi otot
& pembelahan sel
- filament berbentuk serat mirip tali, filamen intermediat memberi
kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan
yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding
sel
Fungsi Sitoskeleton adalah sebagai
berikut:
(1). Memberikan kekuatan mekanik pada sel
(2). Menjadi kerangka sel
(3). Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain
Silia dan Flagela
Flagellum (jamak flagella) adalah
alat gerak (motile organ) berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel
satu. Suatu individu dapat memiliki satu atau lebih flagella. Contohnya adalah alga bersel satu Euglena viridis
dan bakteri
Escherichia coli.Flagellum pada eukariota
adalah perluasan membran sel pada sel-sel tertentu dengan aksonema internal, badan
basal, dan sebagainya, identik dengan yang ada pada silia (cilium), tetapi secara
keseluruhan, panjangnya lebih bervariasi, dan biasanya lebih panjang. Flagela
bergetar seperti ombak sehingga berbeda dengan silia, gaya renang ke bawah
diikuti oleh pukulan ke atas sehingga daya tahannya kurang. Pada beberapa alga dan fungi, flagela mempunyai peranan dalam
pergerakan, mendorong organisme tersebut ke dalam air. Pada tumbuhan seperti lumut, lumut hati,
paku-pakuan,
dan beberapa tumbuhan
berbiji terbuka (umpamanya Ginkgo), flagela hanya terdapat pada gamet; struktur tersebut tidak ada pada
tumbuhan bunga.
Permukaan luar ada yang halus. (Whiplas flagellum), atau dapat dihiasi satu
atau lebih sisik renik (tinsel flagellum). Sel sperma
mamalia
juga memiliki flagela.Flagel pada prokariota
merupakan suatu berkas kosong tanpa membran,
panjangnya 312 mikrometer dan diameternya 1020 mikrometer, terdiri dari subunit
yang susunannya berpilin dari protein
flagelin. Penempelan flagela dengan ‘kait’,
‘pelor roda’ dan ‘rotor’. Flagela itu dalam bentuk pilinan yang tetap, namun
ada yang sering berputar selaras. Flagela memperoleh energi dari kekuatan protonmotiv.
Flagela terlibat dalam respon kemotaksis oleh sel.