Buscar

Páginas

Secercah keyakinan hati




Adegan 1:
Menjelang sore david melihat istrinya sedang menunaikan ibadahnya. Dan dia termenung seakan ada pikiran yang menghantuinya.
Lia : “ assalamualaikum Wr.Wb.2x (Menolehkan kepala dan kemudian mengangkat kedua tangan seraya berdoa.).”
David : “Sungguh soleha istriku, sayang kita berbeda keyakinan (Tatapan yang kosong sambil melihat ke jendela).”
Lia : “Ya allah hamba tau hamba berdosa, hamba tau hamba berada di jalan yang engkau tidak ridoi, maka kuatkanlah hamba mu ini ya allah dan berikanlah hamba keturunan yang soleh Amin (dengan khusuknya, setelah itu melipat mukenah)”
David : “Wahai istriku, apakah islam itu indah ? (Sambil menoleh kepada lia)”
Lia : “Tentu kak, karena itu aku tidak akan pernah melepaskan agamaku dan juga dirimu.”
Adegan 2 :
Nayla : “Ibu, apa ini benar?, jadi selama ini ibu mengidap TBC ?(Sambil menuju kepada ibu dan memegang kertas)”
Ibu : “Apa yang sedan kau bicarakan nayla, ibu tidak mengerti. Selama kau kuliah ibu selalu sehat-sehat saja, buktinya Uhuuk Uhuuk (Sambil menahan sakit)”
Nayla : “Kenapa ibu tidak pernah bercerita jika ibu mengidap penyakit itu, Nayla kan bisa merawat ibu dan juga kakak.”
Ibu : “Kuliahmu lebih penting dati apapun, dan jangan kau katakan nama itu, dia bukan anakku lagi. (Pergi masuk kamar)”
Nayla : “Ya allah, cobaan apa yang engkau berikan lagi kepada keluarga kami. Kenapa nasib malang terus menimpa kami, kakak yang pergi menikah dengan pria yang berbeda keyakinan, dan ibu yang menderita TBC, kuatkanlah hambamu  ini ya allah.”
Adegan 3 :
Lia : “Kak, om Gabriel mengirimkan lukisan yesus, apa yang harus dinda lakukan. (Sambil memegang pigora).
David : “Ya sudah dinda, letakan  saja di mushola .”
Lia : “Kak aku tidak mau hal itu terjadi, walu kita berbeda keyakinan, tapi jangan samakan tuhan kita.”
David : “Dinda kan tidak tahu wujud tuhan dinda, itu berbeda dengan tuhan yesus. (Aku mohon kamu mengerti, dan jika bisa ikutlah dalam keyakinanku).”
Lia : “Tidak, tidak kakak, keyakinanku akan kubawa sampai mati, aku akan rela jika kau taka da, tapi aku tidak bisa jika keyakinanku berpaling (Dengan suasan yang mencengkram, Lia pun pergi dari rumah).”
David : “Lia”
Adegan 4 :
Nayla : “Apa yang harus aku lakukan, dua masalah besar sedang aku hadapi, siapa yang harus ku benci, atau siapa yang harus kusayangi.”
Nayla : “Aku harus mencari cara, aku harus mencari cara, bagaimana caranya agar kakak kembali dan ibupun sembuh, aku harus mencari info sebanyak mungkin tentang TBC (Sanbil mengotak atik laptop)”
Ibu : “Nayla ini susunya nak, Nayla kamu tidak lapar? Makan dulu nak Uhuuuk Uhuuuuk.(Menumpahkan gelas)”
Nayla : “Kambuh lagi ya bu, istirahat gih, Nayla akan mengambil obat.”
Ibu : “Tidak, ibu akan mengepel, ibu sehat Nayla, lihatlah badan ibu, Sehat kan, ibu ini cantik seperti dirimu nayla.(Sambil batuk)”
Nayla : “jangan paksakan bu, nayla tidak suka”
Ibu : “ibu masih kuat (Sambil memungut gelas dan pergi)”
Ibu : “David, bagaimana kabar lia ?(Memegang Hp)”
David : “Lia sedang tidak, , , Lia Sudah tidur bu.”
Ibu : “Baiklah david, jaga rahasia ini dari lia, (Sambil mematikan telpon)

Adegan 5 :
Nayla :”Bukankah itu kak lia. Kak lia”
Lia :”Cepat masuk sana”
Nayla :”aku sangat rindu padamu kak.”
Lia :”Bagaimana kabar ibumu ?”
Nayla :”Ibu menderita TBC kak”
Lia :”(Termenung)”
Ibu :”Nayla kamu sedang berbicara dengan siapa ?”
Nayla :”Kakak disini bu.”
Lia :”Ibu”
Ibu :”Nayla, cepat masuk, tinggalkan wanita jalang itu.”
Nayla :”Apa yang sedang ibu bicarakan, ibu maafkan dia ibu, (Sambil berlutut)”
Ibu :”Sampai kapanpun kau bukan anakku, Nayla ayo cepat masuk(Sambil menarik  tangan Nayla)”
Nayla :”Ibu kakak ibu kakak”
Adegan 6 :
Ibu :”Jangan pernah lakukan hal bodoh itu lagi nayla (Jatuh dan kambuh)”
Nayla :”Ibu Ibu Ibu, ibu kenapa “
Ibu :”Cepat panggilkan lia dan david”
Nayla :”kak david cepat kesini, ibu sedang kritis, jangan lupa bawa kak lia”
Beberapa menit kemudian
Lia :’Ibu” (Sambil berlari menuju ibu)
Ibu :”Kalian berdua dengarkan ibu baik-baik”
Nayla dan Lia :”Iya”
Ibu :”Kalian sesaudara jangan pernah bertengkar. Ibu akan bahagia, jika kalian tetap bersama, dan david, jaga lia baik-baik”
Ibu kemudian menghembuskan nafas terakhirnya,. Dan tangisan dari kedua anak malang terus menderai malam yang gelap gulita..
Keesokan harinya,.
Nayla: kini ibu telah pergi,. Hanya tinggal kami,. Kuatkanlah kita yaallah
David : dinda,. Kini aku telah menemukan jalan yang terindah untuk hidupku. Aku akan pindah ke agamamu.
Nayla dan lia : subhanallah,.
David : zainal
Lia : putri
Nayla : adik lia (romlah)
Ibu (nisa)

Property yang diperlukan
·         Mukennah dan sajadah
·         Pigora
·         Gelas
·         Betadin dan tissue
·         Daster



0 komentar:

Posting Komentar