Masih ingat didalam kalbu baying-bayang
tak tau arah pulangnya. Masih kekal naungan hati pada lentera diujung sana. Duduk
dikoridor rumah sakit, hatiku gelap penuh rasa hitam dan putih. Rasanya baru
kemarin aku tertidur sangat lama. Mimpiku yang panjang atau tidurku yang
panjang? Badan terasa sangat berat hingga ku hanya mampu duduk di koridor rumah
sakit. Ntah apa yang sedang terjadi pada diriku ooh tidak ntah kejadian apa
yang telah kulalui namun diriku sendiri tak menyadarinya.
Sore itu sepulang sekolah aku dan dia
pergi ketaman hiburan dan tentunya bersama sahabat- sahabatku. Kita bermain
bersama, berfoto bersama. Kita pun sempat menaiki bianglala , rasanya disitulah
puncak kebahagian dalam hidupku dimana hariku dipenuhi dengan seorang yang aku
sayangi dan sahabat- sahabatku. Riko pria yang aku sayangi sejak SD tapi
diSMAlah kita bisa terbuka. Kita telah mengenal sejak dulu dan Riko pun baru
menyadari betapa rasa saying yang kupendam sejak dulu kepadanya.
Tuhan
telah menganugrahiku teman kecil yang sempurna yang kini selalu bersamaku dan
kuharap terus bersamaku hingga hari esok. Kitapun tertawa bersama hingga
sorepun mengisyaratkan matahari telah pulang ke pangkuan ibunya. Rintik- rintik
hujan perlahan turun seakan-akan kebahagianku turun bersama rahmat tuhan yang
besar. Riko menyodorkan jaketnya untuk kukenangkan. Pria yang penuh perhatian
tak akan pernah ku lepas yaah pria sebaik Riko.
Pukul lima sore Riko mengajak kami
menaiki bus menuju daerah tempat tinggal kami. Setelah turun dari bus kami pun
berpisah namun hujan masih menyisahkan rintik- rintik yang seakan tak mau
berpisah. Kini hanya aku dan Riko yang menyusuri jalanan pinggir kota yang sepi
diselimuti dinginnya angina menyaut bersama dengan rintik-rintink hujan yang
tertinggal. Tapi disitulah senyuman dan tawa kita lepaskan diatmosfir yang
indah cahaya lampu pun menerangi jalan kita.
“Aku sangat bahagia bisa menghabiskan
waktu bersamamu” ujar aku
“Tentu tapi kita harus bisa membagi
waktu mana yang harus bersama, belajar dan bermain bersama sahabat” ujar Riko
sambil mengelus kepalaku
To be continou,.
0 komentar:
Posting Komentar