Buscar

Páginas

AKU, KAMU DAN DIA




         Pagi itu, aku terbangun dengan mata yang sembab dan membengkak. Semalam aku menangis di kamar sampai ketiduran. Entah berapa lama aku berderai air mata. Yah, aku baru saja mengalami kejadian yang membuat aku begitu sakit. Seorang cowok yang tanpa sengaja masuk dalam kehidupanku kini malah menghancurkan semuanya......

        Aku mengenal noval yaah baru-baru ini. Kebetulan tiap malem noval kursus inggris di samping rumahku. Awalnya aku biasa aja dengan kehadirannya. Ga ngefek sama sekali. Tapi hari-hari berikutnya Noval memulai kedekatan kami dengan sekedar menitip salam padaku. Ga ada yang spesial memang. Tapi hari-hari ku kini mulai terasa indah dengan keberadaanya.

         Hanya saja kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Disaat aku mulai menyukainya, tak ku sangka Noval malah malah menyukai Dina temanku sendiri. Aku bener-bener ga tau harus berbuat apa. Tentu saja aku tak bisa menyalahkannya karna ini memang hak mereka. Aku mencoba  ikhlas dengan hubungan mereka. Aku berusaha tegar dan mendukung hubungan mereka meski sebenarnya hati ku begitu sakit. Itu semua aku lakukan karna aku masih menghargai Santi sebagai shbat ku. Aku memilih mengalah daripada harus kehilangan sahabat ku hanya karna seorang cowok. Meski hati kecil ku masih tetap mengharapkan Noval.

           Meski bersama Dina ,tapi nyatanya Noval ga pernah absent menghubungi ku. Entah sms atau pun telpon. Aku bingung harus bersikap gimana. Karna rasa ikhlas ku lah yang kini menuntunku untuk tetap berhubungan dengan Noval. Jujur saat itu aku benar-benar  telah mulai merelakan segalanya.

         Jadi apa salahnya jika aku menerima telpon dan smsnya. Sayangnya pikiranku masih terlalu dangkal untuk menyikapi hal itu.  Tentu saja kedekatanku dengan Noval yang telah ku anggap “teman” itu membuat Dina cemburu. Ia mengira Noval berselingkuh. Dan aku lah selingkuhannya! Kini antara Aku dan Dina serasa ada pemisah yang membuat kami tak lagi bisa seakrab dulu. Ada rasa canggung saat kami ngobrol,seperti orang yang baru kenal.

         segera setelah kejadian itu aku pun pergi menjauh dari Noval karena aku tak ingin tali persahabatan kita hancur seketika hanya gara-gara seorang pria ,. yaah tak mau lah diriku seperti itu,. biarlah Noval pernah menjadi kenangan indah sesaat dalam hidupku, dan aku tentunya ingin terus memiliki sahabat yang bisa selalu ada untukku disaat susah maupun duka. itu adalah sahabat beda dengan pacar dan ini yang terpenting mantan pacar ada namun mantan sahabat tak akan pernah ada.

0 komentar:

Posting Komentar