Buscar

Páginas

CINTAKU TERTUKAR DIBUS KOPAJA part 1



Terik matahari yang menyengat ditambah dengan senandung klakson para mobil tua dengan asapnya yang mengepul, seakan-akan menjadi sarapan setiap pagiku. Ini adalah kebiasaanku setiap pagi, bernapanas-panasan, dengan penuh kecucuran sambil menunggu kendaraan untukku datang. Sikopaja yang menurutku sebaiknya dimuseumkan saja. SiKOPAJA yaah itu namanya namun hanya bus itulah yang setia mengantarkanku karena hanya itu yang sesuai dengan isi kantongku.

Sudah dua bulan aku berada dikota ini, yang sebagian orang menganggap kota besar ini adalah surge namun bagiku ini hanya neraka belaka, tentunya bagi orang miskin seperti aku. Yang hanya bisa menggantungkan nasib ayah ibuku dikampung halaman. Hanya merekan yang mampu mengisi semangatku untuk terus berjuang dikota metropolitan ini. Dan aku telah muak dibuatnya, dengan segala yang ada dihadapanku.

Tiba-tiba suara klakson kopajaku datang, ini pertanda ia telah siap menghantarkanku ke tempat tujuan dan dalam sekejab semua lamunanku lenyap. Ku bergegas naik, karena tentunya aku sedang dikejar oleh waktu. Dan waktu tak mungkin kuajak untuk bersahabat. Untungnya didalam bus tak begitu ramai, jadi aku bisa memilih beberapa tempat kursi dibagian belakang dan jelas tak begitu pengap seperti biasanya.

Hal yang paling aku sukai ketika dikopaja adalah membaca buku dan hari ini yang kubawa adalah novel. Novel yang kupinjam dari teman kostku. Karena dengan itulah aku dapat melupkan hiruk pikuk kota ini dan membayangkan kampong halamanku yang begitu indah. Baru lima menit aku duduk didalam bus. Dan seorang kemudian memanggilku.

“maaf bak apa kursi sebelah kosong??” tatapan bertanya
Tampa melihat wajahnya aku bergegas mengambil tas dan almamaterku yang ku taruh begitu saja disampingku dan aku langsung berkata kepadanya.
“yaa silahkan” ujarku
Sekilas aku melihat matanya yang berbinar dan wajahnya.,.
Sambung kebagian dua

0 komentar:

Posting Komentar