Minggu, 22/06/2014 - 05:19
SURABAYA, (PRLM).- Sebanyak sembilan
orang beradu kemampuan di bidang tarik suara atau menyanyi lagu berbahasa
Inggris, dengan mendapat dukungan dari puluhan orang suporter layaknya kontes
American Idol. Para peserta lomba menyanyi yang diberi nama "Roadshow
Idol" ini berasal dari pelajar SMA sederajat dan Mahasiswa Universitas
Trunojoyo, di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Kegiatan ini digelar atas prakarsa
Konsulat Jenderal Amerika Serikat dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan
Amerika yang diperingati setiap tanggal 4 Juli. Rangkaian kegiatan
"Independence Day Roadshow" yang diselenggarakan di tujuh kota di
Jawa Timur ini, telah berlangsung sejak 14 Juni hingga 20 Juni 2014. Tujuannya
untuk mempromosikan nilai-nilai yang dijunjung bersama oleh Amerika Serikat dan
Indonesia, serta saling belajar mengenai sejarah dan budaya dari berbagai
tempat yang dikunjungi.
Meski tidak pandai bernyanyi, Ayu
Diyah, Mahasiswi Universitas Trunojoyo mengaku tertarik mengikuti lomba
menyanyi, karena pihak penyelenggara menyiapkan hadiah menarik kepada para
pemenang, termasuk undangan menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Amerika Serikat ke 238, di kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di
Surabaya.
“Sebenarnya saya gak berniat ikut
ini, tetapi kemarin ada rekomendasi dari teman, jadi ya ikut aja lah. Ya hobi
nyanya iya sih, tapi gak nyanyi yang serius seperti itu. Cuma berharap menang
pasti lah ya,” kata Ayu Diyah, Mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura.
Beraksi layaknya penyanyi
profesional, para peserta Roadshow Idol ini mampu memukau salah satu juri yaitu
Allison Rischina, Relawan Peace Corps yang menjadi pengajar bahasa Inggris di
SMAN 1 Arosbaya, Bangkalan, Madura. Selain Allison, Konsul Jenderal Amerika
Serikat di Surabaya, Joaquin F. Monserrate juga menjadi juri kejutan, untuk
kontes menyanyi yang dijuluki para peserta sebagai Madura Idol.
“Sangat bagus, saya sangat bangga
sama semuanya siswa di sini. Itu sangat bagus bisa lihat semuanya dari
Bangkalan, Arosbaya, semuanya bisa kesini dan bisa menyanyi, dan ada banyak
orang dan masih bisa, dan itu snagat bagus untuk anak-anak, alhamdulillah,”
ujar Allison Richina.
Konsul Jenderal Amerika Serikat di
Surabaya, Joaquin F. Monserrate mengungkapkan, kegiatan ini selain merupakan
rangkaian peringatan Independence Day, juga menjadi ajang saling mempererat
hubungan persahabatan dan bertukar budaya antara orang Indonesia dengan Amerika
Serikat.
“Di setiap tempat, kami mau memberi
sesuatu yang punya kaitan dengan nilai-nilai Amerika yang sangat kuat. Dan juga
ini sesuatu yang kami membagi dengan masyarakat Indonesia, dan ini di sini
adalah kesenian dan pendidikan, banyak dari sini (Bangkalan) sudah belajar dua
tahun bahasa Inggris, mereka sudah cukup lancar untuk berani menyanyi dalam
bahasa Inggris. Jadi ini artinya dari program (Access) di sini, dan ini
kegiatan (independence day roadshow)yang ke sembilan,” jelas Joaquin F.
Monserrate, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.
Selain mahasiswa Universitas
Trunojoyo yang mengikuti Roadshow Idol, kontes menyanyi ini juga diikuti pula
oleh pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bangkalan, yang mengikuti
English Access Micro-Scholarship Program.
Direktur Access Bangkalan, Mustajab
mengatakan, Bangkalan menjadi daerah terbesar di Indonesia untuk program
Access, yang diperuntukkan bagi pelajar dari keluarga miskin yang ingin belajar
bahasa Inggris tanpa dipungut biaya.
“Mereka adalah siswa yang kebetulan
kurang beruntung untuk ekonomi, sehingga mereka boleh melamar Access seperti
itu. Kursus dua tahun mereka free of charge, gratis, seminggu dua kali, di luar
jam sekolah. Kemudian yang paling pokok adalah yang terbaik ketika ada program
exchange student, kita kirim ke Amerika, dan ini sudah kita kirim sepuluh siswa
belajar disana selama satu bulan, termasuk gurunya sudah empat yang belajar
selama satu bulan disana,” kata Mustajab.
Siti Zubaidah salah seorang pelajar
peserta English Access Micro-Scholarship Program mengatakan dirinya kini mampu
berbicara dalam bahasa Inggris dengan lebih baik, meski sebelumnya dirinya
tidak dapat berbahasa Inggris sama sekali.
“Pertama kan saya, (bahasa) Inggris
itu masih nol sekali, dan selama ikut Access, saya dapat berbahasa Inggris
dengan baik dan dapat berbicara dengan pembicara asing, dan saya dapat
mengetahui banyak hal,” jelasnya Siti Zubaidah. (voa/A-147)***
0 komentar:
Posting Komentar