Buscar

Páginas

Sensasi hati




Aku adalah ketua osis disma favorit dikotaku namaku ishaqi, rupaku juga terbilang tampan banyak wanita yang menyukaiku namun satu yang menajadi masalahku aku tak memiliki kekasih. Bukan hal baru bukan , tau bukan karena diriku yang terlalu memilih pada wanita namun belum ada kata damai ketika bersama teman-teman wanitaku. Kisah terlucuku seperti ini.

Aku memiliki teman wanita namanya viana dia adalah anak aksel dan tentuya rangkin satu dikelasnya, berbeda denganku yang hanya rangking dua di kelas unggulan, tapi entah mengapa Viana mendekatiku dia memintaku untuk berpacaran, apa pacaran? Mengapa bisa padahal aku tak pernah berpacaran walau kata sahabatku aku bisa dikategorikan sebagai playboy. Eeiittss,. Pacaran bohongan,. Itu ucapan Viana yang aku dengar tanpa ada rasa ragu aku langsung menyanggupinya denga persyaatan tak ada perasaan yang berlebih diantara kita, itu yang aku katakan kepadanya.

Setiap hari dia selalu mengirim pesan singkat padaku, aku pun menyanggupinya untuk mengantarkan dia pulang, betapa bodohnya diriku, akupun kadang mengeluh kepada sahabatku tentang sikap yang terlanjur aku pilih. Namun ku ikhlaskan semua ini karena perjanian kami hanya empat minggu. Entah apa yang ada didalam benaknya, mungking dia hanya ingin mencari sensasi belaka bukan..?? yang jelas aku hanya ingin menyanggupi keinginannya.

Empat minggu telah berlalu dan kini saatnya kita putus, namun masalah besar mengahadapiku, Viana malah marah padaku,. Ooh tidak dia menyukaiku dia memiliki perasaan sayang kepadaku, apa yang harus kulakukan, bukan kah ini hanya perjanjian semata tak ada niat untuk terus kan? Aku pun tersenyum manis kepadanya satu persatu ucapan perpisahan kulontarkan dari mulut yang tentunya kujaga agar tak sedikitpun menyakitinya. Setalah hari perpisahan kita, Viana mulai menyebar berita yang berbalik fakta tentangku.

Dia berkata kepada teman-temannya bahwa aku hanya mempermainkanya, itu semua ridaklah benar, dan gosip itu menjadi berita hangat diseluruh sekolahku. Dan kini aku hanya menghela nafas, ini adalah pelajaran bagiku bahwa apapun tindakan yang akan engkau ambil sebaiknya pikirlah dua atau bahkan tiga kali atau kamu akan menyesal seperti diriku. Dan buat Viana aku hanya kembali tersenyum melihat sikapmu. Trimakasih telah memberiku pengalaman yang tak pernah aku lupakan.

0 komentar:

Posting Komentar