Aku
adalah ketua osis disma favorit dikotaku namaku ishaqi, rupaku juga terbilang
tampan banyak wanita yang menyukaiku namun satu yang menajadi masalahku aku tak
memiliki kekasih. Bukan hal baru bukan , tau bukan karena diriku yang terlalu
memilih pada wanita namun belum ada kata damai ketika bersama teman-teman
wanitaku. Kisah terlucuku seperti ini.
Aku
memiliki teman wanita namanya viana dia adalah anak aksel dan tentuya rangkin
satu dikelasnya, berbeda denganku yang hanya rangking dua di kelas unggulan,
tapi entah mengapa Viana mendekatiku dia memintaku untuk berpacaran, apa
pacaran? Mengapa bisa padahal aku tak pernah berpacaran walau kata sahabatku
aku bisa dikategorikan sebagai playboy. Eeiittss,. Pacaran bohongan,. Itu
ucapan Viana yang aku dengar tanpa ada rasa ragu aku langsung menyanggupinya
denga persyaatan tak ada perasaan yang berlebih diantara kita, itu yang aku
katakan kepadanya.
Setiap
hari dia selalu mengirim pesan singkat padaku, aku pun menyanggupinya untuk
mengantarkan dia pulang, betapa bodohnya diriku, akupun kadang mengeluh kepada
sahabatku tentang sikap yang terlanjur aku pilih. Namun ku ikhlaskan semua ini
karena perjanian kami hanya empat minggu. Entah apa yang ada didalam benaknya,
mungking dia hanya ingin mencari sensasi belaka bukan..?? yang jelas aku hanya
ingin menyanggupi keinginannya.
Empat
minggu telah berlalu dan kini saatnya kita putus, namun masalah besar
mengahadapiku, Viana malah marah padaku,. Ooh tidak dia menyukaiku dia memiliki
perasaan sayang kepadaku, apa yang harus kulakukan, bukan kah ini hanya
perjanjian semata tak ada niat untuk terus kan? Aku pun tersenyum manis
kepadanya satu persatu ucapan perpisahan kulontarkan dari mulut yang tentunya
kujaga agar tak sedikitpun menyakitinya. Setalah hari perpisahan kita, Viana
mulai menyebar berita yang berbalik fakta tentangku.
Dia
berkata kepada teman-temannya bahwa aku hanya mempermainkanya, itu semua
ridaklah benar, dan gosip itu menjadi berita hangat diseluruh sekolahku. Dan
kini aku hanya menghela nafas, ini adalah pelajaran bagiku bahwa apapun
tindakan yang akan engkau ambil sebaiknya pikirlah dua atau bahkan tiga kali
atau kamu akan menyesal seperti diriku. Dan buat Viana aku hanya kembali
tersenyum melihat sikapmu. Trimakasih telah memberiku pengalaman yang tak
pernah aku lupakan.
0 komentar:
Posting Komentar