Buscar

Páginas

SENYUMnya,.

         siapa yang tau takdir akan pergi kemana, takdir sang maha pencipta yang selalu penuh tanda tanya tak hanya satu dua atau tiga namun beribu makna tersirat. hari itu sunggu ceria bagi putrii yah senin yang indah sejuk rasanya ditambah lagi pada jam pertama diisi oleh guru favoritku yang sekaligus wali kelasku. sama seperti hari- hari biasa kita bercanda mengerjakan pr saling bertukar pendapat hingga pada saat guru piketku memasuki kelas dan bertanya apakah temanku Fathur berasal dari daeran Bilaporah,.

serentah kami terdiam seribu kata ketika beliau berkata : " ayuuk nak kemas tasmu dan ikut ibu" ujar guru piketku
kitapun langsung diam seketika apa yang sedang terjadi,. bagaimana bisa?? ada apa??? dan tak ada satupun yang dapata berkata sebutirpun. hingga setelah Fathur dan guruku berlalu wali kelasku angkat bicara dan berkata dengan penuh pelannya.

"ayahnya telah tiada" ujar wali kelasku
 seketika nadi kami berhenti bagaimana bisa dia yang sejak datang seceria itu kini mencoba tegar dengan menahan air mata yang ingin sekali bercucuran,. kita pun langsung hiruk pikuk menanyakan apa itu benar apa itu salah apa yang sebenarnya terjadi kenapa harus dia yang ada diposisi itu. dan kebanyakan dari kami anak perempuan langsung menangis seketika,. aku ingin pulang,. aku ingin bilang maaf untuknya,. untuk mereka pahlawan yang telah membesarkanku,.

hanya hela nafas dan ucapan innalillah yang terus terucap,. kami pun langsung serentah membacakan alfatehat dan tahlil walau ditengah pelajaran kami tak bisa menahan rasa berduka atas cobaan teman kami tersebut dan tentunya aku sebagai osis langsung berlari menuju osis sosial untuk memberitahukan berita duka tersebut

memang dana yang terkumpulpun sangat banyak, kami memperoleh hampir satu juta namun pihak sekolah hanya memberikan dana sebesar 3ratus ribu dan kami pun berinisiatif untuk mencari dan alagi agar dapat meringankan bebannya. hingga pada jam terakhir kami mengalami kesulitan lagi untuk pulang lebih awal. kita tak akan pergi jalan- jalan,. bermain atau berkumpul kita hanya ingin ngelayat kerumahnya.

yaah maklum saja itu masih jam pelajaran dan guru ketika hari itu tak bisa diajak berkompromi namun dengan bantuan wali kelas semua dapat berjalan dengan lancar. kita langsung menyewa angkutan umum setempat dan pergi kerumah Fathur yang jaraknya cukup jauh tentunya uang transpor kami ambil dari dana kelas. kami pulang pada sore hari.

0 komentar:

Posting Komentar