Seorang
lelaku yang sepertinya baru pertama kalinya menaiki KOPAJA ini. Tanpa berpikir
panjang aku langsung mengarahkan pandanganku kebuku yang telah kubaca meski
baru beberapa bab didalam novel itu. Mungkin dia tidak menyadari betapa
tegangnya diriku. Dengan ocehan dan tidak lakunya yang bagiku itu sangatlah
konyol. Kulihat lagi wajahnya yang sudah dipenuhi keringat desekujur pipinya
yang putih mulus.
Akhirnya tanpa berfikir panjang
kusodorkan tissue yang ada disaku celanaku ku berikan padanya tanpa ada suara
yang keluar dariku. Dan dia langsung seketika mengambilnya dan berkata
terimakasih. Sejak itu kami mulai saling mengobrol.
“sepertinya baru pertama yaa naik kopaja?” ujarku
“ohh ya mobilku tadi bocor dari pada telat mending
naik kopaja” ujar dia
Aku pun tersenyum geli dibuatnya wajah tampannya
membuat hatiku terus menari-nari tapi tak ingin dia tau bahwa aku telah
menyukai dia dipandangan pertama kami. Kami pun saling bertanya nama kita
masing-masing, sekolah kami dan tentunya membahas tentang kopaja. Entah apa
yang ada dibenaknya dia selalu bertanya kepadaku dan aku tentunya harus
menjawab semua pertanyaan yang telah ia lontarkan padaku.
Sesekali kita melihat kejendela kita menyaksikan
pemandangan rakyat Jakarta melakoni aktivitas- aktivitasnya. Dan dia langsung
meminta no hpku, tentu aku memberikan no hpku entah kenap ahl itu bisa terjadi
mungkin kenyamanan kita saat mengobrol bersama didalam bus kopja yang mulai
memanas karena matahari mulai mengitari jalanan yang macet di ibu kota
ini. Kita terus bercengkrama ditemani
pengamen-pengamen jalanan dengan lagu sederhananya. Namun yang membuatku merasa
aneh. Dia sangat iba terhadap pengamen yang beryanyi disepanjang jalan.
Dia pun tak sungkan memberika uang yang menurutku
terlalu banyak untuk diberikan pada pengamen jalanan. Dan dia adalah suamiku
kini, yaah pertemuan itu yang membuat kita sampai seperti ini. Kini kami telah
berusia setengah abad dan suamiku memiliki perusahaan bus terbesar seindonesia.
Yaah cinta kami dikopaja dan kesuksesan kami ada dibus itu. Cinta dan takdir
tuhan yang begitu indah.
0 komentar:
Posting Komentar